Monday, July 6, 2009

Tembakau Kunyah atau Tembakau Sugi, Gambir, Jambe, Daun Sirih, Apu

Tembakau kunyah merupakan tembakau non hisap yang di bentuk helaian panjang dari keseluruhan tembakau, ataupun tembakau yang hanya di robek kasar dan di konsumsi dengan menaruh sebagian tembakau di pipi dan gusi maupun gigi. Tak seperti tembakau biasa tembakau kunyah bukan tembakau ampas dan harus di kunyah secara mekanis dengan gigi agar rasa dan nikotinya terasa.

Terdapat beberapa jenis tembakau sugi, antara lain tembakau daun longgar, tembakau sumbat, tembakau gulungan dan tembakau gigit.
Mengunyah tembakau merupakan cara tertua untuk menikmati tembakau. Sejarah ini dapat di lacak ke suku Indian dan Benua Amerika.

Orang - orang Jawa sekarang ini, khususnya di dominasi kaum hawa masih melakukan kebiasaan mengunyah tembakau. Tetapi kaum pengunyah keberadaan mereka umumnya bemukim di pedesaan. Kebiasaan mereka dalam membeli bahan baku masih di pasar tradisional. Karena pasar - pasar tradi sional masih menyediakan kebutuhan konsumen yang masih aktif dalam mencari bahan tembakau dan perlengkapan lain.
Dalam melakukan aktifitas mereka untuk melakukan proses pengunyahan masih ada bahan campuran seperti gambir, jambe, injet atau apu dan daun sirih serta bahan utama tembakau.
Keunikan tersebut sampai sekarang masih bisa di rasakan.

Desaku.. Pasar Tembakau

Kami adalah orang desa, yang lahir di Desa Mranggen, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak Jawa Tengah.
Letak Desa Mranggen merupakan Kecatan di ujung selatan Kabupaten Demak Jawa Tengah.
Mranggen sebagai tapal batas dengan Wilayah Semarang Timur. Seluruh area kami merupakan dataran rendah yang digunakan untuk pertanian, yang diandalkan adalah beras.
Sehingga daerah kami merupakan pemasok utama kebutuhan beras bagi Kota Semarang.
Ada beberapa desa kami seperti Desa Sumberejo merupakan penghasil tembakau yang berkwalitas cukup baik, sehingga sebagai pemasok bahan baku tembakau ke beberapa pabrik industri rokok di Kabupaten Kudus dan wilayah lainnya.

Hasil komoditas di Daerah Mranggen antara lain padi, jagung, tembakau dan produk palawija lainya.
Wilayah Mranggen sebelah selatan tepatnya Desa Banyumeneng dulunya wilayah hutan yang subur, tapi sekarang ini kami cuma bisa melihat hamparan bibit pohon jati. Dulu jati - jati ini dijarah oleh orang - orang yang tidak bertanggung jawab dengan kelestarian alam, padahal semenjak ada pohon jati bisa di jadikan resapan air.

Letak Wilayah Mranggen yang strategis dengan perbatasan Semarang Timur mengubah pergolakan ekonomi yang sangat bagus.
Rata - rata penduduk bekerja di Wilayah Semarang, ada yang sebagai pedagang, buruh, karyawan.
Tetapi tidak lupa pertanian tetap ada yang melirik untuk diolah.
Pada bidang pertanian dan infrastruktur Kecamatan Mranggen mempunyai Lembaga Keuangan, seperti Bank BRI, BKK, BMT dan beberapa lembaga lainnya serta koperasi.

Pada perdagangan tembakau banyak pemain spekulan di Wilayah Mranggen.
Yang senantiasa hadir pada musim tembakau tiba, pada pembeli ini mencari tembakau langsung ke petani.
Bahkan di Desa Telawah Kabupaten Grobogan ada sentra pasar tembakau.
Di pasar itu banyak pemain tembakau berdatangan dari luar kota seperti Garut, Tasik, Bandung Jawa Barat serta Wilayah Jawa Timur.
Begitu ramainya desaku ini, desaku yang kucinta, desaku yang ku damba.

Museum Rokok Kretek Indonesia

Pertama kali museum rokok kretek di dirikan di Indonesia, museum ini terletak di kota Kudus, Jawa Tengah. Tujuan didirikan museum ini untuk menunjukkan bahwa perjalanan sejarah rokok kretek di Indonesia berkembang sangat pesat di tanah Jawa. Sampai sekarang ini industri rokok sudah mulai maju, begitu juga dengan memakai mesin yang modern. Tidak ketinggalan di pelosok desa masih banyak di jumpai orang - orang yang melinting rokok sendiri alias tingwe.

Kalau kamu pernah berkunjung di museum ini di dalamnya di jumpai tentang sejarah rokok kretek, mulai dari pembuatan secara manual atau tradisional sampai menggunakan perlengkapan teknolagi mesin yang canggih.

Museum rokok kretek adalah satu - satunya museum rokok di Indonesia. Disana juga akan menemukan para tokoh - tokoh yang telah berperan yang besar dalam memajukan industri rokok di Indonesia.
Bagunan museum dan lokasi gedung yang berdiri di atas areal 2 hektar ini sungguh terbilang sangat indah dan megah.
Bagunan gedung berarsitektur rumah adat Kudus dan surau khas Kudus.
Interior museum dipenuhi berbagai macam perlengkapan pembuatan rokok dan patung - patung. Patung - patung itu adalah hasil karya para seniman Kudus.

Letak lokasi museum ini tidak sulit untuk di jangkau, baik dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum.
Letak lokasi Kudus sebelah timur kota Semarang. Dari Semarang kira - kira 50 km ke arah timur dengan melintasi Kabupaten Demak dan lurus ke timur akan sampai ke kota Kudus.

Tanaman Klembak atau Kelembak

Tumbuhan klembak adalah tanaman penghasil bahan obat dan wangi - wangian. Bagian yang digunakan adalah akarnya. Akar klembak difungsikan sebagai bahan tambahan dalam rokok "klembak menyan". Sebelum digunakan sebagai bahan campuran rokok, biasanya akar klembak di keringkan dulu sehingga kadar airnya berkurang dan setelah betul - betul kering bisa di simpan hingga beberapa bulan itupun tergantung perawatan. Supaya hasil maksimal waktu panen di pilih yang sudah berumur sehingga citra rasa dan aromanya untuk di gunakan rokok bisa terasa mantap. Hingga kini orang - orang penikmat rokok klembak masih banyak terutama di Daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Di Daerah tersebut masih banyak ditemukan penikmat rokok klembak menyan. Terutama di pasar - pasar tradisional banyak pedagang rokok klembak menyan dan aneka tembakau.

Klembak juga dijadikan campuran dalam pembuatan jamu. Khasiat obatnya adalah sebagai laksatit (penenang). Dalam pengobatan Tionghoa, ia dinamakan yao yong da huang.

Tumbuhan klembak akar dan batangnya di pakai untuk mengobati sembelit (konstipasi), dan bisa membantu mengatasi penggumpalan darah atau nanah. Orang Indian Amerika Utara juga mengunakan sebagai bagian pengobatan herbal yang dinamakan essiac tea. Klembak di ketahui mengandung bahan yang aktif dalam pengobatan Hepatitis B.

Tanaman klembak menyukai daerah berhawa dingin. Tempat penanamanya adalah di Daratan Tinggi Dieng, Jawa Tengah. Klembak (dalam Bahasa Inggris di kenal sebagai "chinese rhubarb") berkerabat dengan rhubarb, yang juga merupakan tumbuhan obat dari Eropa.

Bila anda membutuhkan Klembak yang sudah di keringkan, silahkan menghubungi kami.

Sejarah Kemenyan atau Menyan dan Kegunaanya

Ada sebuah cerita yang sangat di percaya oleh masyarakat Tapanuli, Sumatera Utara. Salah satu persembahan yang di bawa tiga majuz atau cendikiawan dari timur untuk bayi yesus yang baru lahir di Betlehem itu berasal dari tanah Tapanuli.
Persembahan itu berupa kemenyan, mendampingi dua persembahan lainya emas dan mur.
Lewat cerita turun temurun, masyarakat Tapanuli percaya kemenyan itu dibawa dari pelabuhan barus, yang dulu pernah menjadi pelabuhan besar, menuju timur tengah hingga ke Betlehem.
Cerita itu semakin bergulir mengingatkan sebagian besar penduduk Tapanuli beragama kristen dan katolik yang erat dengan cerita kelahiran Nabi Isa.

Kebenaran memang perlu di teliti, tetapi setidaknya dari cerita itu bisa terlihat bahwa sampai sekarang getah harum yang bernama Kemenyan, yang dalam bahasa Batak di sebut hamijon, itu begitu erat dengan kehidupan orang Tapanuli.
Cerita masyarakat sekitar Daerah Sumatera Utara, kemenyan pernah menyejahterakan masyarakat Tapanuli. Dan..getah harum itu ikut pula membesarkan namanya. Sekitar tahun 1936 harga satu kilogram kemenyan sama dengan satu gram emas.
Standar itu terus dipakai oleh petani dan pengepul di Tapanuli. Atau satu kilogram kemenyan setara satu kaleng (16 kilogram) beras.
Tidak begitu banyak mengetahui orang - orang tentang sejarah kemenyan di Tapanuli. Kebanyakan warga menyebut sebagai tanaman ajaib yang sudah ada sejak ratusan tahun dan menghidupi masyarakat Tapanuli.

Petani di Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Nasundutan, pernah mengutarakan, pada tahun 1960 an. Harga kemenyan benar - benar sama dengan emas. Harga itu pelan - pelan surut sekitar tahun 1980 an, harga kemenyan terus merosot hingga hanya separuh, bahkan sepertiga harga satu gram emas.
Jika sebelum tahun 1980 kemenyan mampu menyumbang 60 persen ekonomi rumah tangga, kini turun menjadi sekitar 20 persen.

Kemenyan (Stryrax sp) yang termasuk famili Stryracca Ceae dari ordo Ebeneles di usahakan oleh rakyat Sumatera Utara di tujuh Kabupaten, terutama Kabupaten Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, dan Toba Samosir. Tanaman Kemenyan juga dikembangkan di Dairi, Tapanuli Selatan, dan Tapanuli Tengah. Meski tidak terlalu banyak. Sedangkan penghasil kemenyan terbesar masih di Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan.
Di Daerah Tapanuli Utara, kemenyan menjadi komoditas andalan daerah di bawah kopi dan karet. Dari 56.003 keluarga di Kabupaten itu 30.446 keluarga atau lebih dari 54 persen menjadikan kemenyan sebagai sumber penghasilan. Di Humbang Hasundutan bahkan sekitar 65 persen keluarga (33.702) hidup dari pohon kemenyan. Komoditas ini menduduki posisi kedua di bawah kopi.

Di perkirakan pada tahun 2005 luas tanaman kemenyan di Sumatera Utara mencapai 23.592,70 hektar dengan produksi 5.837,86 ton. Produktivitas getah 294,31 kilogram per hektar per tahun. Getah kemenyan mengandung asam sinamat. Sekitar 36,5 persen yang banyak di gunakan untuk industri farmasi, kosmetik, rokok, obat - obatan, dan ritual keagamaan.
Bukan hanya untuk ritual, sebelum agama kristen masuk Tapanuli, kemenyan banyak digunakan masyarakat Batak untuk kegiatan ritual Penyembahan Alam. Kemenyan banyak digunakan akan tradisi penghormatan kepada Sang Pencipta.

Asap pembakaran yang membumbung tinggi menjadi representasi doa yang juga naik kepada Sang Pencipta. Dalam tradisi katolik, misalnya kemenyan di gunakan dalam Misa khusus, menjadi bagian dari serbuk ratus yang di bakar dalam arang membara yang menghasilkan asap harum.

Kemenyan tumbuh di daerah pegunungan dengan ketinggian 900 - 1200 meter di atas permukaan laut, bersuhu antara 28 - 30 derajat celcius di tanah podsolik merah kuning dan latosol, keasaman tanah antara 5,5 hingga 6,5 dengan kemiringan tanah maksimal 25 derajat.

Tanaman tahunan ini mampu hidup lebih dari 100 tahun. Kemenyan yang banyak tumbuh di Sumatera Utara adalah kemenyan jenis durame (styrax benzoine) dan kemenyan toba (styrax sumatrana). Kemenyan durame lebih cepat tumbuh di banding toba, durame bisa di sadap sejak umur 6 - 7 tahun dengan warna getah cenderung hitam. Sedangkan toba di sadap umur 10 - 13 tahun dengan jenis getah putih.
Penyadapan kemenyan tidak perlu wadah, getah di biarkan keluar dari batang pohon, meleleh di kulit pohon. Pada cukilan pertama, batang pohon akan menghasilkan getah berwarna putih yang baru bisa di ambil sekitar tiga bulan kemudian. Getah itu menempel di kulit pohm, sehingga untuk memanen petani harus mencongkel kulit batang kemenyan.

Getah putih di sebut sidukabi atau mata zam - zam ini bernilai paling tinggi.
Bekas cukilan itu akan menghasilkan tetesan getah kedua yang di sebut jalur atau jurur, yang bisa di panen dua tiga bulan setelah memanen mata zam - zam. Setelah itu muncul getah ketiga yang disebut tahir, harganya jauh lebih murah dari pada harga mata. Jika mata berwarna putih, warna tahir atau jujur semakin menghitam.

Bila anda membutuhkan kemenyan atau pesanan dalam bentuk apapun, silahkan menghubungi kami.

Thursday, July 2, 2009

Seputar Tembakau dan Rokok serta Bisnis didalamnya

Tembakau adalah sejenis tanaman herbal. Tanaman yang berasal dari Amerika Utara dan Amerika Selatan. Sejarah tembakau pada mulanya di gunakan oleh orang - orang asli Amerika untuk di gunakan perobatan. Sejarah mereka yang penuh mitos banyak dikaitkan dengan tanaman tembakau. Ajaran - ajaran kepercayaan mereka juga ada kaitannya dengan tumbuhan tembakau. Dimana asap tembakau dapat di percaya melindungi mereka dari mahluk halus yang jahat dan sebaliknya memudahkan mereka mendekatkan pada mahluk halus yang baik.

Jika Christoper Columbus pernah melintasi laut Atlantik untuk pertama kalinya pada tahun 1942, orang - orang asli Amerika yang bermukim di New World telah memberi hadiah berupa tembakau dan seabad setelah itu, merokok menjadi trend social, dan selanjutnya telah memberi manfaat ekonomi kepada para pengusaha di Amerika Serikat.

Tembakau adalah hasil pertanian yang di proses dari tumbuh - tumbuhan genus nicotiana yang sangat segar. Tembakau bisa didapat secara komersil dalam bentuk basah, kering maupun awet, dan sering di hisap (seperti rokok) dalam bentuk cerutu, rokok, tingwe(lintingan tangan/gulungan sendiri), atau dengan menggunakan pipa. Tembakau juga bisa di kunyah,"dicelup" (diletakkan antara pipi dengan gusi), dikulum, atau di hirup ke dalam hidung sebagai bahan hisapan dalam bentuk serbuk halus. TanamanTembakau mengandung zat alkoloid nikotin.

Sejarah Rokok Kretek
Riwayat rokok kretek bermula di Kabupaten Kudus. Menjadi dagangan memikat di tangan pengusaha. Sangat di sayangkan asal usulnya masih gelap. Menurut kisah para orang - orang asli Kudus, sejarah rokok kretek bermula dari penemuan Haji Djamari pada kurun waktu 1870
- 188 an. Awal mulanya penduduk asli Kudus ini sedang merasa sakit pada bagian dada. Ia lalu mengoleskan minyak cengkeh pada dadanya sehingga menyebabkan dadanya agak reda. Djamari lantas melakukan uji coba atau eksperimen merajang cengkeh dan mencampurnya dengan tanaman tembakau yang sudah dirajang untuk di linting menjadi sebatang rokok. Waktu itu melinting sudah menjadi kebiasaan kaum pria di Kudus. Djamari melakukan modifikasi dengan mencampur cengkeh, setelah rutin mengkomsumsi atau menghisap rokok ciptaannya Djamari merasakan sakitnya agak reda dan menghilang. Akhirnya djamari menawarkan penemuan ini kepada kerabat dan tetangganya. Berita ini menyebar dengan cepat seperti b6 waktu. Permintaan rokok obat inipun mengalir dengan cepat. Djamari melayani banyak order rokok cengkeh. Lantaran ketika dihisap, cengkeh yang terbakar mengeluarkan bunyi, "kemeretek...", maka rokok temuan Djamari ini di kenal dengan rokok kretek.
Awalnya rokok kretek ini dibungkus klobot atau daun jagung kering. Rokok kretek ini kian dikenal, namun tidak begitu dengan penemunya Djamari di ketahui meninggal pada tahun 1890. Siapa beliau dan asal usulnya hingga kini masih gelap.

Sepuluh tahun kemudian, penemuan Djamari menjadi dagangan memikat ditangan nitisemito, perintis industri rokok di kudus, bisnis rokok di mulai oleh nitisemito pada tahun 1906 dan pada tahun 1908 usaha resminya terdaftar dengan merek,"Tjap Bal Tiga". Bisa dikatakan langkah nitisemito itu menjadi tonggak tumbuhnya industri rokok kretek di Indonesia.

SEPUTAR TEMBAKAU DAN ROKOK SERTA BISNIS DIDALAMNYA

Kami adalah usahawan yang bergerak di bidang perdagangan tembakau, tembakau rokok(tingwe), produk lain : lem, papir, filter roof/busa filter rokok, alat cetak rokok, bahan baku tembakau rokok, ragam tembakau Indonesia serta produk - produk lainnya. Kami mengajak anda semua yang berkeinginan untuk berprofesi di bidang perdagangan tembakau. Atau ingin membutuhkan informasi seputar tembakau dan rokok tingwe. Kami melayani pembelian maupun penjualan tembakau dari skala kecil sampai besar. Kesempatan ini kami buka kepada masyarakat luas, untuk menjalin perdagangan yang terus berkembang.

Visi dan Misi
1. Menumbuhkan calon pemimpin di masa depan.
2. Mengakomodir kebutuhan masyarakat, karena tingginya biaya hidup sekarang ini.
3. Menciptakan lapangan kerja.

Prospek perdagangan tembakau kedepan masih bagus dan bisa bersaing dengan komoditi lainnya. Silahkan menghubungi kami untuk informasi dan pemesanan produk :

ADDRESS :

JL. Raya cilumuh Cimanggu Cilacap Jawa Tengah

EMAIL :

mawahib.fuadi@gmail.com

MOBILE :

+6285226976947


Kami menerapkan pendekatan profesional dalam pengembangan brand market. Pemahaman yang mendalam terhadap konsumen dan kondisi pasar merupakan landasan utama dalam menjalankan strategi bisnis.